Materi
Matakuliah
Psikologi Umum
A.
Pengertian Psikologi.
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ‘psyche’
yang artinya jiwa, dan ‘logos’ yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara
etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
baik mengenai macam-macam gejalanya prosesnya maupun latar belakangnya atau disebut
dengan ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus
dapat membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang
keberadaannya bergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah.
Jika jasmaniah mati, maka mati pula nyawanya.
Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang
bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi seluruh
perbuatan-perbuatan pribadi dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Karena
sifatnya yang abstrak, maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara wajar,
melainkan kita hanya dapat mengenal gejalanya saja.
Psikologi sendiri memiliki banyak pengertian,
diantaranya:
1.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Psikologi adalah ilmu
yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan
pengaruhnya pada perilaku.
2.
Wilhelm Wundt.
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti
perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak.
3.
Chaplin.
Dalam Dictionary of
Psychology mendefinisikan psikologi sebagai “ …the science of humen and animal
behavior, the study of the organism in all its variety and complexity as it
responds to the flux and flow of the physical and social events which make up
the environment". (Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai prilaku
manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam
kerumitannya ketika bereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan
peristiwa-peristiwa kemasyarakan yang mengubah lingkungan)
4.
Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa.
Psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia.
5.
Plato dan Aristoteles.
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
6.
John Broadus Watson.
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku tampak (lahiriyah) dengan menggunakan metode observasi
yang objektif terhadap rangsang dan jawaban (respons).
7.
Woodworth dan Marqius.
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari aktifitas individu sejak masih dalam kandungan sampai meninggal
dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.
8.
Richard Mayer
Psikologi merupakan
analisis ilmiah mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami
perilaku manusia.
9.
Kenneth Clark dan George Millter
Psikologi biasanya
didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkungan mencakup
berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan; cara
berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai
pikiran dan mimpi.
10. Norman
Munn
Sekarang psikologi
secara umum didefinisikan sebagai “ilmu mengenai perilaku”, tetapi hal yang
menarik pengertian “perilaku” yang telah mengalami perkembangan sehingga
sekarang ikut menangani hal yang pada masa lampau disebut pengalaman. Hal-hal
pribadi seperti proses-proses (subjektif) seperti berpikir, sekarang
berhubungan dengan “perilaku dalam”.
11. Arthur
Gates
Dipandang secara luas,
psikologi mencoba menemukan peraturan umum yang menerangkan perilaku organisme
hidup. Bidang ini mencoba menunjukkan, menerangkan, dan menggolongkan berbagai
macam kegiatan yang sanggup dilakukan oleh binatang, manusia, atau lainnya.
12. Kurt
Koffka
Sebagai definisi
psikologi sementara ini, kita boleh mengatakan bahwa pokok masalahnya adalah
studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia
luar.
13. Bruno
Membagi pengertian
psikologi dalam tiga bagian yang pada perinsipnya saling berhubungan. Pertama,
psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah
ilmu pengetahuan mengenai ”kehidupan mental”, ketiga psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “ tingkah laku” organisme.
14. Knight
and Knight.
Psikologi adalah ilmu
yang memperlajari secara sistematis tentang pengalaman dan tingkah laku manusia
dan hewan, normal dan abnormal, individu atau social.
15. Hilgert.
Psikologi mempelajari
tingkahlaku manusia dan hewan lainnya.
B.
Sejarah Psikologi.
Sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh
para ahli filsafat dan para ahli ilmu fasal (phisiologi), sehingga psikologi
dianggap sebagai bagian dari kedua ilmu tersebut. Para ahli ilmu filsafat kuno
seperti Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 SM) dan Socrates (469-399 SM),
telah memikirkan hakikat jiwa dan gejala-gejalanya. Filsafat sebagai induk ilmu
pengetahuan adalah ilmu yang mencari hakikat sesuatu dengan menciptakan
pertanyaan dan jawaban secara terus menerus sehingga mencapai pengertian yang
hakiki tentang sesuatu. Psikologi benar-benar masih merupakan bagian dari
filsafat dalam arti semurni-murninya.
Pada abad pertengahan, psikologi masih
merupakan bagian dari filsafat sehingga objeknya tetap hakikat jiwa dan
metodenya masih menggunakan argumentasi logika. Tokoh-tokohnya antara lain :
Rene Descartes (1596-1650) yang terkenal dengan teori tentang kesadaran, Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) yang
mengutarakan teori kesejahteraan
psikofhisik (psyehophysical parallelism), John Locke (1623-1704) dengan teori tabula rasa mengemukakan, bahwa
jiwa anak yang baru lahir masih bersih seperti papan lilin atau kertas putih
yang belum ditulisi. Pada masa sebelumnya masalah kejiwaan dibahas pula oleh
para ulama Islam seperti Imam Al-Gazali (wafat 505 H), Imam fachrudin Ar-Raazi
(wafat 606 H), Al Junaid Bagdadi (wafat 298 H), Al’Asyari (wafat 324 H). Pembahasan
masalah psikologi merupakan bagian dari ilmu usuluddin dan ilmu tasawwuf.
Dalam abad ke 17 sampai abad 19,
psikologi dipengaruhi oleh ilmu alam. Mereka menyelidiki dan menguraikan proses
dan pernyataan psikis menurut ketentuan dan hokum alam yaitu hukum sebab akibat
(kasual). Gejala psikis adalah akibat perangsangan dari luar serta perubahan
otak dan syaraf.
Kemudian pada tahun 1832-1920 datanglah
Wundt yang berpendapat bahwa aku atau pribadi manusia adalah aktif, dapat
mempengaruhi proses pernyataan jiwa serta memberi corak kepadanya. Kalau paham
asosiasi menyatakan bahwa totalitet sama saja dengan jumlah unsur yang lepas,
maka paham appersepsi menyatakan bahwa kompleks dan proses psikis adalah suatu
totalitet yang lebih dari pada jumlah kumpulan unsur belaka.
Wundt disebut pelopor psikologi modern.
Seperti psikologi gestalt, psikologi struktur dan sebagainya, paham dan
eksperimennya sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu seterusnya, yaitu sejak
tahun 1900 sampai sekarang. Psikologi adalah ilmu yang masih muda, ia terpisah
menjadi ilmu yang berdiri sendiri sejak 1879 pada waktu didirikannya
laboratorium psikologi yang pertama oleh Wilhelm Wundt (1832-1920) di Leipzig
Jerman. Sejak zaman Yunani kuno, gejala-gejala psikologis banyak menarik
perhatianpara sarjana. Ahli-ahli filsafat diantaranya Plato dan Aristoteles
banyak sekali mengemukakan pikiran-pikiran mengenai gejala-gejala psikologis.
Kemudian Descartes (1496-1650) datang dengan semboyan Cogito Ergo Sun (saya
berpikir maka saya ada) dan sejak itu timbul aliran mementingkan kesadaran
dalam psikologi. Setelah itu berbagai ilmu lainnya memberi pengaruhnya terhadap
pertumbuhan psikologi, antara lain biologi, ilmu alam dan ilmu kimia. Sehingga
lahirnya psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
C.
Ruang Lingkup Psikologi.
Ditinjau
dari segi objeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar
yaitu:
1.
Psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari manusia.
2.
Psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan.
Dalam tulisan ini tidak akan dibicarakan psikologi
hewan, yang akan dibicarakan adalah psikologi yang berobjekkan manusia. Sampai
pada waktu ini orang masih membedakan adanya psikologi yang bersifat umum dan
psikologi yang khusus. Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas fisik manusia pada umumnya yang
dewasa, yang normal dan berbeda (berkultur).
Psikologi khusus ialah psikologi yang menyelidiki
dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktifitas psikis manusia, antara
lain:
1.
Psikologi Perkembangan.
Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan
psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup :
a.
Psikologi anak (mencakup masa bayi).
b.
Psikologi puber dan adolesensi
(psikologi pemuda).
c.
Psikologi orang dewasa.
d.
Psikologi orang tua.
2.
Psikologi Sosial.
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang
tingkah laku atau aktifitas - aktifitas manusia hubungannya dengan situasi
sosial.
3.
Psikologi Pendidikan.
Yaitu psikologi yang menguraikan kegiatan-kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. Misalnya, bagaimana dalam
menarik perhatian agar dapat dengan mudah diterima.
4.
Psikologi Kepribadian dan Tifologi.
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang
struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
5.
Psikopatologi.
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai
keadaan psikis yang tidak normal atau abnormal.
6.
Psikologi Kriminal.
Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal
kejahatan atau kriminalitas.
7.
Psikologi Perusahaan.
Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan
soal-soal perusahaan.
Jadi dalam mempelajari psikologi ini, kita akan
membatasi diri pada tingkah laku manusia, karena manusia adalah makhluk Tuhan
yang tertinggi derajatnya diantara makhluk yang lain di alam ini.
D. Metode Psikologi
Beberapa metodologi dalam psikologi, di
antaranya sebagai berikut :
1. Metodologi Eksperimental.
Cara ini dilakukan
biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti
mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu
menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan
melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi
akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang
menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak,
yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya
subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.
2. Observasi Ilmiah.
Pada pengamatan ilmiah,
suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan
dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan
pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang
berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan
raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam,
dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi).
Sejarah kehidupan
seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui
“jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang
tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya
sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk
mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang
keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan.
Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu
tidak jarang metode ini bersifat subjektif.
4. Wawancara.
Wawancara merupakan
tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu
dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya
dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali
semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai
persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview
dibandingkan dengan angket yaitu:
a. Pada interview apabila terdapat hal yang kurang
jelas maka dapat diperjelas
b. interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan
suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
c. Terdapat interaksi langsung berupa face to
facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview
dilakukan.
5. Angket.
Angket merupakan
wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara
tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal
membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula.
Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
6. Pemeriksaan Psikologi.
Dalam bahasa populernya
pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan
alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli
yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk
mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang,
sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang
diperiksa itu.
7. Metode Analisis Karya.
Dilakukan dengan cara
menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan
yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari
keadaan jiwa seseorang.
8. Metode Statistik
Umumnya digunakan
dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan
penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat.
E. Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai
ilmu yaitu:
1. Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana,
dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau
bahasan yang bersifat deskriptif
2. Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil
prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
3. Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku
sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya
preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.
Daftar
Pustaka
Ahmad
Fauzi, Drs. H. Psikologi Umum. Pustaka Setia. 1997
terima kasih banyak
BalasHapus